Cari Blog Ini

Sabtu, 01 Oktober 2011

Resensi novel layar terkembang


Pengorbanan Cinta Sejati
Judul buku
:
Layar Terkembang
Penulis 
:
Sutan Takdir Alisjahbana
Penerbit
:
Balai Pustaka
Harga  
:
Milik negara tidak dipedagangkan
Tebal   
:
176 hlm.





Buku layar terkembang ini merupakan sebuah cerita roman tulisan St. Takdir Alisjahbana. Saya memilih buku dengan judul layar terkembang ini karena Dua sebab. Pertama, Cerita di dalam buku dengan judul layar terkembang ini unik dan menarik untuk di angkat. Kedua, Penulis daripada buku dengan judul layar terkembang ini merupakan penulis yang cukup terkenal dalam bidang novel, memiliki bahasa sastra dengan kedalaman batin yang khas, Serta memiliki banyak karya novel dan puisi .
Ceritanya merupakan gambaran perjuangan wanita indonesia beserta cita-citanya. Dua orang bersaudara yang mendapat pendidikan menengah memiliki parangai yang berbeda. Maria adalah seorang wanita remaja yang lincah dan periang, sedang Tuti, kakanya, selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita.
Ditengah-tengah dua dara jelita ini muncul Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan sekolah tabib tinggi.
Sejak pertemuannya yang pertama di gedung aquarium pasar ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin. Setelah memalui tahap-tahap perkenalan pertemuan dengan keluarga dan kunjungan oleh Yusuf diadakanlah ikatan pertunangan. Tetapi sayang, ketika hari pernikahan, Maria jatuh sakit. Penyakinya parah, malaria dan TBC, sehingga harus di rawat di Sanatorium pacet. Tidak lama kemudian, Maria meninggal.
Sebelum ajal datang, Maria berpesan agar supaya Tuti, kakaknya, bersedia menerima Yusuf. Tuti tidak menolak dan cerita roman layar terkembang ini disudahi dengan pertunangan antara Tuti dan Yusuf.
Cerita sangat bagus sekali dan menyentuh jika kita membacanya, karena di dalam cerita ini melukiskan kasih sayang seorang adik yang merelakan cintanya demi  kakanya tercinta. Maria rela memberikan cinta sejatinya(Yusuf) demi Tuti(kakaknya).
Tetapi, dalam cerita ini bahasa yang di gunakan terlalu banyak menggunakan sastra, sehingga tidak mudah untuk dimengerti. Dalam membaca buku ini kita harus menyesuaikan keadaan di sekitar kita, artinya harus dalam keadaan relax dan sunyi. Supaya kita bisa mengerti isi cerita yang sesungguhnya.

2 komentar:

Novel mengatakan...

Menarik sekali novel ini ya mas. Saya saat pertamakali membacanya benar-benar merasa seperti ada di masa tempo dulu banget. Dengan bahsa yang khas masa itu, penulis mampu memberikan gebrakan baru dalam budaya sastra indonesia.

Romansyah mengatakan...

iya, bner bgt mas...
saya setuju sekali